This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 08 Februari 2015


CARA CEPAT MENGGUNAKAN MICROSOFT POWER POINT

Microsoft PowerPoint
Microsoft PowerPoint dipergunakan untuk membuat program Slide atau presentasi tertentu yang akan ditampilkan pada projektor, ataupun dengan peralatan lainnya.  Program Aplikasi ini adalah produk dari Microsoft Co. yang terpaketkan dalam satu produk bernama Microsoft Office.  Hingga saat ini Microsoft PowerPoint telah mencapai Versi 9 atau yang dikenal dengan Versi 2000.  Penuntun ini bersifat bimbingan ringkas yang hendaknya dihadapi anda sebagai pembaca pada perangkat komputernya secara langsung.  Ikuti langkah-langkah yang diberikan pada setiap tahapan yang ada, dan selamat mencoba.

I.    Memulai Program.

Untuk memulai program Microsoft PowerPoint, langkah-langkah yang harus anda lakukan adalah sebagai berikut :
(1)      Klik menu Start F Program F Microsoft PowerPoint
(2)      Sehingga anda akan menjumpai kotak dialog berikut :

(3)      Pada kotak dialog tersebut anda dihadapkan pada beberapa pilihan, yaitu : AutoContentWizard (untuk membuat presentasi dengan dibantu oleh program), Design Template (untuk membuat presentasi dengan menggunakan kerangka presentasi yang telah disediakan oleh program), Blank presentation (untuk membuat presentasi kosong atau baru menurut kehendak anda), dan Open an existing presentation (untuk membuka file presentasi yang pernah anda simpan atau anda buat).  Pilih salah satu yang anda inginkan, misalnya Blank Presentasion.
(4)      Untuk mengakhiri bagian ini maka anda dapat mengklik button OK untuk menyetujui pilihan anda atau button Cancel untuk membatalkan pilihan anda.

Langkah selanjutnya silahkan anda ikuti petunjuk pada bagian berikutnya dari lembar penuntun ini.

II.    Memilih Bentuk Tampilan Slide

Pemilihan bentuk tampilan slide ini hanya akan tampil bila anda memilih pembuatan presentasi baru dengan menggunakan pilihan Blank Presentation seperti yang telah saya sampaikan pada bahasan terdahulu. Adapun tampilan pemilihan bentuk slide tersebut adalah seperti berikut ini :

Pada pilihan tersebut tampak ada beberapa pilihan bentuk tampilan Slide yang telah disediakan oleh program, antara lain : Title Slide, Bulleted List, 2 Column Text, Table, Text & Chart, Chart & Text, Organzation Chart, Chart, Text & Clip Art, Clip Art & Text, Title Only, dan Blank. Pilihlah salah satu sesuai dengan bentuk slide presentasi yang anda inginkan, bila telah terpilih maka kliklah button OK. Sebagai contoh kita akan memilih Title Slide sebagai slide awal presentasi kita.

III.  Menyisipkan Slide Baru.

Bila kita telah melakukan pembuatan suatu slide, dan kita ingin membuat atau menyisipkan suatu slide baru, maka langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
(1)   Klik menu Insert F New Slide, atau menekan tombol keyboard CTRL + M.
(2)   Selanjutnya anda kembali akan dihadapkan pada kotak dialog New Slide seperti yang anda lihat pada penjelasan bagian II tadi.
IV.  Menyimpan File Presentasi.
Untuk menyimpan file presentasi yang telah anda buatkan slide-slidenya, maka langkah-langkah yang anda laksanakan adalah sebagai berikut :
(1)   Klik menu File F Save atau tekan tombol CTRL+S atau klik icon Save
(2)   Bila file yang disimpan adalah baru pertama kali atau belum ada namanya, maka pada tahap ini anda ketikan nama filenya, misalnya : Presentasi Harry , lalu anda tekan tombol ENTER.
V.  Mengakhiri Program.
Untuk mengakhiri program Microsoft PowerPoint yang sedang aktif, maka langkah-langkah yang anda laksanakan adalah sebagai berikut :
(1)   Kliklah menu File F Exit, atau klik icon Close.
(2)   Bila anda belum menyimpan file presentasi yang dibuat maka akan muncul kotak dialog seperti berikut. Pada pilihan yang disediakan kliklah button Yes untuk menyimpan file presentasi, atau klik button No untuk tidak menyimpanya, atau Cancel untuk membatalkan proses mengakhiri program Microsoft PowerPoint ini.

VI.   Membuka File Presentasi YangAda

Untuk membuka file presentasi yang telah anda simpan sebelumnya, langkah-langkah yang anda laksanakan adalah sebagai berikut :

(1)    Kliklah menu File F Open atau tekan tombol CTRL + O atau klik icon Open.
(2)    Berikutnya anda klik file presentasi yang ada pada kotak dialog Open, atau ketik nama file presentasinya pada textbox  File name.
(3)    Klik button Open atau tekan tombol ENTER.

VII.  Membuat Background Slide

Untuk membuat background atau gambar latar dari slide yang dibuat maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
(1)     Klik kanan tombol mouse pada posisi pointer dibagian kosong dari slide, sehingga muncul menu pop-up seperti gambar disebelah ini.
(2)     Lalu pilihlah pilihan Background, atau tekan tombol Alt + k, sehingga akan muncul kotak dialog seperti berikut ini
(3)     Lalu klik combo box yang ada untuk kemudian pilihlah warna yang ada, atau klik pilihan More Colors, atau Fill Effects (untuk menentukan background dengan efek-efek tertentu).
Pada pemilihan efek-efek tertentu maka anda akan menjumpai kotak dialog seperti berikut ini :

Pilihlah tabulasi Gradient untuk memberikan warna dengan gaya gradasi warna tertentu, atau pilih tabulasi Texture untuk memilih gambar texture tertentu, atau pilih tabulasi Pattern untuk memilih gaya arsiran tertentu, atau pilih tabulasi Picture untuk memilih file foto atau gambar sebagai gambar latar.  Bila sudah terpilih maka kliklah button OK.
(4)     Untuk menerapkannya pilihan latar yang dipilih, kliklah button Apply untuk hanya pada slide yang diedit, dan Apply to All untuk semua slide yang dibuat.
VIII.   Membuat Animasi pada Obyek.
Untuk membuat animasi pada obyek langkah-langkah yang anda laksanakan adalah sebagai berikut :

(1)     Klik kanan obyek yang bersangkutan, sehingga akan muncul menu PopUp seperti berikut ini.
(2)     Selanjutnya pilihlah pilihan Custom Animation sehingga muncul kotak dialog Custom Animation seperti gambar disebelahnya.
(3)     Pada tabulasi Effects yang ada pilihlah efek animasi yang tersedia, dan bila perlu suara yang akan disertakan pada saat efek sedang berfungsi.
(4)     Untuk mengotomatiskan atau mengatur waktu penampilan animasi obyek maka pilihlah tabulasi Order & Timing dan tentukan Star Animation-nya.
(5)     Untuk menerapkan animasi yang telah terpilih beserta pengaturannya pada obyek tersebut, maka kliklah button OK, tetapi bila ingin melihat dulu bagaimana hasilnya kliklah button Preview.
IX.   Mengatur Transisi Antar Slide dan Penayangan Slide.
Untuk mengatur perubahan antar slide (slide transition) ikuti petunjuk berikut :
(1)    Pada slide yang muncul, kliklah menu Slide Show.
(2)    Selanjutnya pilihlah pilihan Slide Transition….
(3)    Berikutnya tentukanlah Efek transisinya, otomatisasi slide dan waktunya, serta Sound atau suara yang menyertai proses perpindahan slide.
(4)    Bila akan diterapkan pada hanya satu slide, maka kliklah button Apply. Bila anda akan menerapkan pengaturan transisi pada semua slide kliklah button Apply to All.
Untuk mengatur Penayangan Slide (Set Up Show), maka kliklah menu Slide Show, lalu diikuti dengan mengklik pilihan Set Up Show.  Selanjutnya aturlah pilihan pengaturan yang ada, dan bila sudah selesai kliklah button OK.

Minggu, 19 Oktober 2014

LISTRIK STATIS 
Dalam pembahasan tentang LISTRIK STATIS ini akan dibahas tentang :
1. Inter aksi antara dua muatan listrik
2. Medan Listrik
3. Energi potensian dan Potensial Listrik
1. Inter aksi antara dua muatan listrik atau lebih
Sebuah benda dikatakan bermuatan listrik, jika benda itu menerima tambahan elektron, atau kehilangan salah satu atau lebih elektronnya.



Benda yg kehilangan salah satu atau lebih elektronnya disebut bermuatan positif, sedangkan benda yang menerima satu atau beberapa elektron disebut bermuatan listrik negatif.
Jika antara dua muatan listrik bertemu atau berdekatan, maka akan terjadi gaya listrik atau gaya Coulomb (sesuai dengan nama orang yang menjelaskan tentang gaya listrik ini) dan disebut HUKUM COULOMB .
Beasar gaya listrik ini :
_ sebanding dengan besar kedua muatan yang tarik menarik
_ berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan tersebut
_ dinyatakan dengan rumus :



Keterangan :
F : Besar gaya listrik statis........ (Newton)
Q : Besar muatan listrik............ (Coulomb)
r : Jarak dari kedua muatan listrik. (meter)
k : Konstanta elektrostatis (9x109 Nm2C-2)

2. Medan Listrik
Medan listrik adalah daerah disekitar benda yang bermuatan listrik dan masih dapat dipengaruhi oleh gaya listrik
Besarnya medan listrik yang dihasilkan oleh sebuah muatan listrik dapat dihitung dengan rumus :
atau



Medan Listrik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan dapat dihitung dengan rumus :

E = E1 + E2 + E3 + ....

3. Energi Potensila Listrik Energi petensial listrik adalah sama dengan usaha yang harus dilakukan untuk memindahkan sebuah muatan uji ke titik jauh tak terhingga
Besarnya energi potensial Listrik dapat dirumuskan secara sederhana sbb :



4. Potensial Listrik
Potensial listrik adalah merupakan hasil perbandingan antara Energi potensial listrik dengan besar muatan listrik.
Atau boleh juga diartikan sebagai besarnya usaha setiap satuan muatan.
Potensial listrik dapat dirumuskan sbb :




atau




                                             Alat Ukur Listrik

10Pada pertemuan sebelumnya, kita sudah banyak belajar dan membahas tentang besaran-besaran dalam kelistrikan, seperti tegangan (beda potensial), arus dan hambatan. Dalam penerapannya, seperti pemasangan istalasi listrik di rumah, kita tidak bisa dengan sembarangan menentukan nilai dari besaran-besaran tersebut hanya dengan perkiraan, melainkan harus menggunakan suatu alat ukur. Fungsinya agar pemasangan istalasi atau yang lainnya selesai dengan baik dan dapat diandalkan keselamatannya.
Amperemeter
Amperemeter merupakan salah satu alat ukur listrik yang sering digunakan. Alat ini digunakan untuk melakukan pengukuran arus, baik arus AC ataupun arus DC. Pemasangan amperemeter dilakukan secara seri terhadap rangkaian/komponen yang akan diukur. Gambar alatnya adalah sebagai berikut.
11
Di dalam skema rangkaian listrik, amperemeter disimbolkan sebagai berikut.
SIMBOL ABerdasarkan cara membaca skalanya, amperemeter dibagi ke dalam dua macam, amperemeter analog dan amperemeter digital. Pada amperemeter analog, kuat arus yang terukur oleh jarum penunjuk terlebih dahulu dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut.
12
Sedangkan pada amperemeter digital, kita tidak perlu mengkonversinya karena angka yang terbaca pada layar merupakan besar arus yang terukur.
Penting untuk diketahui bahwa untuk mengukur arus DC, maka amperemeter yang digunakan adalah amperemeter DC. Sebaliknya, jika kita hendak mengukur arus AC, maka kita harus menggunakan amperemeter AC.
Voltmeter
Sama halnya dengan amperemeter, voltmeter merupakan alat ukur yang sangat penting dan sering digunakan karena berfungsi untuk mengukur besarnya tegangan listrik pada suatu rangkaian/komponen listrik.
13
Untuk mengukur tegangan listrik, voltmeter harus dipasang secara paralel pada rangkaian yang akan diukur. Simbol voltmeter dalam skema/rangkaian listrik digambarkan sebagai berikut.
simbol volt
Voltmeter juga terbagi ke dalam dua jenis, voltmeter analog dan digital. Untuk voltmeter digital angka yang terbaca di layar merupakan nilai tegangan yang terukur, sedangkan pada voltmeter analog terlebih dahulu kita konversi skala yang terukur dengan batas ukurnya dengan perhitungan sebagai berikut.
14
Sama halnya dengan amperemeter, voltmeter DC hanya bisa mengukur tegangan DC, dan sebaliknya jika kita hendak mengukur tegangan AC, maka kita harus menggunakan voltmeter AC.
Multimeter
Multimeter sebenarnya merupakan gabungan dari tiga alat ukur listrik yaitu, amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter sehingga alat ini sering disebut juga AVO meter (Ampere Volt Ohm). Karena merupakan gabungan dari tiga alat ukur, maka multimeter bisa digunakan untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik.
15Multimeter umumnya lebih banyak digunakan oleh para praktisi maupun teknisi dikarenakan kepraktisannya yang dapat mengukur tiga besaran listrik dalam satu alat. Untuk multimeter analog, sistem pengkonversian skalanya menggunakan perhitungan yang sama dengan konversi skala pada ampermeter maupun voltmeter analog.
Osiloskop
16Osiloskop merupakan alat atau instrumen yang sangat bermanfaat untuk pengukuran dan analisa bentuk gelombang serta gejala lain dalam rangkaian elektronika yang bersifat dinamis. Pada dasarnya osiloskop merupakan alat pembuat grafik yang menunjukkan bagaimana sinyal berubah terhadap waktu. Biasanya osiloskop mempelajari gelombang yang terbentuk dari suatu rangkaian elektronika. Osiloskop mampu membedakan secara grafik antara rangkaian dengan sumber tegangan AC dan DC.
17
Beberapa kegunaan dari osiloskop antara lain:
  • Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya dengan waktu
  • Membedakan arus DC dan AC
  • Mendeteksi jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik
  • Mengukur frekuensi sinyal
  • Mengecek noise (gangguan) pada suatu rangkaian listrik

                                         Arus Listrik Bolak Balik (ac)



Arus bolak-balik atau AC (Alternating Current) adalah arus yang arahnya dalam rangkaian berubah-ubah (sinusoidal) dalam selang waktu yang teratur. Arus AC umumnya dihasilkan oleh generator listrik pada pusat pembangkit tenaga listrik. Nilai arus dan tegangan bolak-balik selalu berubah-ubah menurut waktu, dan mempunyai pola grafik seperti berikut.
6
Dari animasi dapat terlihat arus dan tegangan listrik AC berbentuk sinusoida. Tegangan sebagai fungsi waktu dapat dinyatakan sebagai berikut.
V = Vm sin 2πf
Potensial listrik V berosilasi antara +Vm dan –Vm, dimana Vm disebut sebagai tegangan puncak. Frekuensi (f) adalah jumlah osilasi lengkap yang terjadi tiap sekon. Berdasarkan Hukum Ohm, jika sepanjang tegangan V ada hambatan R, maka arus I dirumuskan sebagai berikut,
I = Im sin2 2πft
Nilai Im = Vm /R disebut sebagai arus puncak atau arus maksimum.
Akar kuadrat dari arus dan tegangan merupakan nilai rms (root mean square) atau akar-kuadrat-rata-rata, didapatkan,
Irms = Im /√2 dan Vrms = Vm /√2
Nilai rms V dan I kadang disebut sebagai nilai efektif. Nilai efektif ini merupakan nilai yang terukur pada ampermeter maupun voltmeter. Hubungan antara arus maksimum dan arus efektif dapat divisualisasikan ke dalam bentuk grafik sinusoida sebagai berikut,
7

Minggu, 12 Oktober 2014

IDENTITAS

BIODATA

NAMA        : DWI HANDOKO
KELAS        : XII TITL 1
NO.ABSEN : 22